Loading
Pada tanggal 12 Oktober 2015 saya mendapatkan revised untuk menjalankan jadwal penerbangan pemulangan jamaah haji dari Kota Madinah menuju Kota Surakarta tepatnya Kloter 42. Pada pagi harinya saya dari Jakarta menjadi penumpang menuju Kota Surakarta untuk istirahat sejenak mempersiapkan melakukan penerbangan ke Madinah.
Karena ini adalah fase pemulangan, penerbangan menuju Madinah kali ini langsung tanpa transit, di karenakan pesawat kosong tanpa penumpang dan kargo sehingg performa pesawat dapat membawa bahan bakar mencukupi tanpa di batasi oleh performa maksimum pesawat. Perjalanan ini di tempuh kurang lebih 10 jam. Berangkat dari Kota Surakarta pada pukul 20.35 waktu setempat dan tiba di Madinah pukul 03.05 waktu setempat.Setelah itu kami istirahat untuk mempersiapkan penerbangan esok harinya.
Keesokan harinya kami di jadwalkan pada pukul 1045 berangkat dari Madinah, akan tetapi ada keterlambatan kedatangan pesawat dari Solo sehingga penerbangan di reschedule pada pukul 12.00 waktu setempat
Sebelum menuju Kota Solo pesawat kami singgah di Colombo, Sri Lanka unutk melakukan pengisian bahan bakar. Selain muatan penumpang dan kargo yang penuh, cuaca yang panas siang itu, suhu menujukkan sampai 39 derajat celcius, elevasi Bandara Prince Mohammad Bin Abdulaziz International Airport Kota Madinah yang cukup tinggi yaitu 2151 kaki diatas permukaan air laut, hal ini sangat berpengaruh pada performa pesawat, sehingga performa tidak dapat di gunakan maksimal.
Flight Details :
Flight no : GA 6711
A/C registration : PK-GPA
Destination : SOC via CMB
Flight Duration : around 11-12 Hours
Total Pax : 359
Setelah pesawat kami tiba dari Solo, kami melakukan preflight briefing dan preflight check tentunya.
sunset di atas Samudra Hindia
Proses disembark
sekian dari pengalaman di balik layar pemulangan dan pemberangkatan jamaah haji, Alhamdulillah lancar tanpa ada kendala yang cukup berarti, semoga jamah menjadi haji mabrur dan kami selaku crew mendapatkan balasan dari Allah SWT dan di berikan kesempatan berhaji seperti beliau-beliau. Terima kasih.
Share
Wah manteb oom..
Bedanya bawa A330 tua ama yang baru apa oom? Terutama kalo terbang long haul.
Wah manteb oom..
Bedanya bawa A330 tua ama yang baru apa oom? Terutama kalo terbang long haul.
Terima kasih pak dokter
Untuk 330 yang ‘generasi awal’ (A330-341) dengan yang ‘generasi baru’(A330-243/343) ada beberapa perbedaan yang paling signifikan adalah limitasi berat,generasi baru memiliki kapasitas yang lebih besar, sehingga dapat membawa muatan lebih banyak dan bahan bakar lebih banyak, dimana dengan bahan bakar lebih banyak jarak yg ditempuh bisa relatif lebih jauh.
Wah ini keren mas mantap, ditunggu trip reports lainnya :D
Baik kak nanti disiapkan , berikutnya mau kapal yang mana nih yang di ceritakan? :D
Waini.. mantep :D
Ditunggu kak TR militernya juga kak :)
Solooo....kangen spotting penerbangan haji lagi dari solo..
Ditunggu TR selanjutnya om :)
Terima kasih pak dokter
Untuk 330 yang ‘generasi awal’ (A330-341) dengan yang ‘generasi baru’(A330-243/343) ada beberapa perbedaan yang paling signifikan adalah limitasi berat,generasi baru memiliki kapasitas yang lebih besar, sehingga dapat membawa muatan lebih banyak dan bahan bakar lebih banyak, dimana dengan bahan bakar lebih banyak jarak yg ditempuh bisa relatif lebih jauh.
mantabb... kalo di "kantor" tipinya masih CRT yak oom..